Rabu, 04 Mei 2011

Obat Kanker Perut Sehatkan Mata

Avastin, obat yang sering dipakai pasien kanker perut, ternyata juga efektif mencegah kebutaan pada pasien penyakit degenerasi makula akibat usia. Obat tersebut bukan saja efektif, melainkan juga lebih murah dibanding terapi yang ada saat ini.

Penyakit degenerasi makula akibat penuaan (age-related macula degeneration/AMD) adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini terjadi apabila makula, yaitu bagian retina yang berperan sebagai penglihatan sentral, mengalami kerusakan karena usia.

Akibatnya, penglihatan di bagian tengah menjadi kabur atau bahkan muncul bintik buta, blind spot, pada bagian tengah lapang pandang Anda. AMD terjadi dalam dua jenis, basah, dan kering. Degenerasi makula tipe kering lebih banyak dialami. Pada awalnya penyakit ini hanya menyerang satu mata, tetapi lambat laun dapat mengenai keduanya.

Sedangkan AMD tipe basah berkembang ketika ada pembuluh darah baru tumbuh pada koroid di bawah makula. Pembuluh abnormal ini bocor dan mengeluarkan cairan atau darah. Kondisi ini menyebabkan penglihatan sentral menjadi gelap.

Hingga saat ini belum ada pengobatan untuk degenerasi makula tipe kering. Bagi degenerasi makula tipe basah, tersedia beberapa pilihan pengobatan, pada umumnya berupa pembedahan dengan laser.

Para peneliti dari tiga pusat kesehatan mata di Inggris melakukan studi pada 131 pasien yang menderita AMD basah. Dalam penelitian tersebut dibandingkan keefektifan Avastin, obat kanker perut, dengan terapi standar untuk penyakit AMD. Ternyata, Avastin jauh lebih efektif dibanding terapi standar, dan sudah tentu lebih murah.

Para pakar mata di seluruh dunia telah melakukan eksperimen dengan penyuntikan avastin dalam dosis rendah pada mata pasien. Mereka melaporkan keberhasilan dengan biaya yang rendah karena satu obat bisa dibagi dan dipakai oleh banyak pasien.

Avastin merupakan obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Roche. Obat ini tidak didaftarkan untuk mengobati AMD basah. Karena itu, pasien disarankan untuk tetap melanjutkan terapi standar untuk AMD hingga ditemukan bukti yang lebih kuat mengenai kemampuan Avastin untuk mengobati gangguan mata AMD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar