Kemajuan teknologi informasi (TI) menuntut guru untuk memanfaatkannya dalam dunia pendidikan. Namun, guru di Indonesia ternyata masih kesulitan menggunakan TI dalam proses belajar mengajar.
Hal ini terungkap kemarin dalam acara Intel Asia Senior Trainer Summit 2010 di Hotel Kartika Plaza, Kuta. Pantauan detikINET di lapangan, acara ini dihadiri oleh guru-guru dari 17 negara di kawasan Asia Pasifik, di antaranya India, Srilangka, Bangladesh.
Intel memberikan pelatihan kepada guru-guru dari berbagai negara tentang cara menggunakan TI dalam proses belajar mengajar. Sejak tahun 2007, Intel telah mendidik sebanyak 30 ribu guru se-Indonesia untuk belajar menerapkan TI dalam dunia pendidikan. Targetnya, Intel akan mendidik 20 ribu guru pada tahun 2010.
Pertemuan ini merupakan ajang bertukar pengalaman guru-guru di Asia Pasifik tentang aktivitas belajar mengajar dengan memanfaatkan TI. "Kita melatih guru supaya bisa lebih menggunakan TI dalam belajar mengajar," jelas Director Corporate Affairs Intel Indonesia Coorporation Imelda Adhisaputra.
Namun, meskipun telah mendapatkan pelatihan tersebut, para guru di Indonesia mengalami banyak kendala dalam menerapkan dan memanfaatkan TI. "Kondisi ini tak hanya terjadi di Indonesia, namun hampir di seluruh negara Asia Pasifik," ujar Imelda.
Hal ini diakui oleh Wendhie Prayitno, salah seorang guru yang menjadi bertugas mendidik guru-guru dalam memanfaatkan TI dalam belajar mengajar. "Kendala utama adalah guru belum merubah metode pembejalaran dari Teacher Center Learning menjadi Student Center Learningn sehingga penerapan TI menjadi tidak optimal," kata Wendhie.
Namun, meskipun telah siap, kendala yang dihadapi adalah kebijakan sekolah yang belum mendukung inovasi pengajaran tersebu dan infrastruktur TI yang berlum terbangun. "Terkadang, kemampuan guru kalah dengan siswanya dalam mengoperasikan dan menggunakan internet," ujart Wendie.
Untuk meningkatkan kemampuan guru menggunakan internet, Intel akan memberikan kemudahan kepada guru untuk memiliki netbook dengan cara mencicil tanpa bunga selama dua tahun. "Kita berharap, dengan guru memanfaatkan TI akan memajukan dunia pendidikan di Indonesia," kata Imelda.
(sumber:detikinet.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar