Jumat, 11 Juni 2010

Subneting

Admin yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil lagi (disebut subnetworks) sebagai usaha memberikan fleksibilitas addressing. Ini dimaksudkan untuk memberi nama atau kode unik tiap – tiap client (pc). Dengan begitu akan mempermudah untuk menyambungkan jaringannya.Dengan subnetting, sebuah network address tunggal seperti diatas dapat kita pecah menjadi subnetwork, atau disingkat subnet. Sebagai contoh, network 172.110.1.0, 172.110.2.0 dan 172.110.3.0 kesemuanya merupakan subnet dari network 172.110.0.0

Subnet address dibuat oleh network administrator dengan cara “meminjam” bit-bit dari porsi host dan merancangnya sebagai subnet.

Beberapa Alasan Membangun Subnetting

* Mereduksi traffic jaringan
* Mengoptimasi performansi jaringan
* Memudahkan manajemen
* Mengefektifkan jaringan yg dibatasi area geografis luas

Subnet Mask

Agar subnet address yg kita buat dapat bekerja, setiap mesin dalam network haruslah mengetahui bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet address. Untuk kebutuhkan ini, maka setiap mesin perlu kita beri apa yg disebut subnet Mask.

Digunakan Subnet Mask untuk :

* Membedakan network ID dan host ID
* Menunjuk letak suatu host, apakah berada dijaringan lokal atau jaringan luar

Seluruh bit yg berhubungan dengan network ID di set 1. Sedangkan bit yg berhubungan dengan host ID di set 0.

Contoh :

Network Address = 192.168.20.0

Subnet Mask = 255.255.255.224 maka,

* Banyak subnet yg bisa kita produksi:

2 X - 2 = 2 3 – 2 = 6 subnet

dimana ;

X = jumlah bit yg bernilai 1. à 224 = 1 1 1 0 0 0 0 0 , ada 3 bit

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast)ddress)

* Banyak host yg valid persubnet :

2 Y - 2 = 2 5 – 2 = 30 host

dimana ;

y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 5 (8-3)

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address)

* Subnet yg valid :

256 – sub net mask = 256 -224 =32

32 + 32 = 64

64 + 32 = 96

96 + 32 = 128

128 + 32 = 160

160 + 32 = 192

192 + 32 = 224 (stop) à Ini adalah Subnet Mask kita, makanya ia subnet invalid

Jadi yg valid adalah 32, 64, 96, 128, 160,192 jumlahnya ada 6 subnet

* Untuk menentukan host-host mana yg valid :

Subnet 32 64 96 128 160 192
Host Pertama 33 65 97 129 161 193
Host Terakhir 62 94 126 158 190 222

* Untuk menentukan mana broadcast address untuk masing-masing subnet :

Subnet 32 64 96 128 160 192
Broadcast 63 95 127 159 191 223

Contoh :

Network Address = 192.168.20.0

Subnet Mask = 255.255.255.248 maka,

* Banyak subnet yg bisa diproduksi ?

2 X - 2 = 2 5 – 2 = 30 subnet

dimana ;

X = jumlah bit yg bernilai 1. à 248 = 1 1 1 1 1 0 0 0 , ada 5 bit

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)

* Banyak host yg valid per subnet ?

2 Y - 2 = 2 3 – 2 = 6 host

y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 3 (8-5)
(Sumber:Ketok.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar