Senin, 14 Juni 2010

Sehat Tanpa Harus Ngoyo

Bila Anda membaca bacaan tentang kesehatan, Anda mungkin jadi berpikir, "Mau sehat saja kok repot!" Harus menghitung kalori, harus memastikan sayuran tidak terlalu matang, harus berolahraga sekian kali seminggu, dan sebagainya.

Namun untuk mendapatkan tubuh yang sehat, sebenarnya boleh-boleh saja kok memenuhi segala keharusan tersebut dalam taraf "cukup".

"Kalau mencoba melakukan segala sesuatunya dengan benar, akhirnya Anda akan melakukan semua, atau tidak sama sekali," ucap Martin Binks, PhD, psikolog di Duke Diet and Fitness Center di Durham, NC. Artinya, ketika Anda tidak mampu olahraga satu jam setiap hari, maka Anda tidak akan melakukannya sama sekali.

Oleh karena itu, Binks menyarankan untuk mengubah mindset ini. Yakini bahwa setiap tindakan kecil itu berarti. Perubahan kecil tetaplah efektif. Awali dengan lima kebiasaan sederhana di bawah ini.

Buah dan sayuran
Anjuran: 9 porsi buah dan sayuran tiap hari
Cukup: 5 porsi sehari

Seporsi buah atau sayuran sama dengan satu buah segar berukuran sedang, 1/2 cangkir buah potong, secangkir sayuran hijau mentah, atau 1/2 cangkir sayuran masak, seperti brokoli. Nah, lima porsi saja sudah cukup untuk menurunkan risiko stroke hingga 31 persen, demikian menurut studi dari Harvard University. "Lima porsi itu menyediakan antioksidan dan serat yang signifikan untuk mengurangi penyakit jantung dan risiko kanker, serta menjaga berat badan tetap normal," ujar Rosa Mo, RD, profesor nutrisi di University of New Haven.

Kardio
Anjuran: 30 menit sehari, lima hari atau lebih untuk seminggu
Cukup: 17 menit sehari

Perempuan yang berlatih hanya 2 jam selama seminggu (atau 17 menit setiap hari) mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke hingga 27 persen, demikian menurut sebuah studi dari Brigham and Women's Hospital di Boston. "Anda bahkan tidak perlu melakukannya dalam sekali waktu. Sekitar 10 studi sejak tahun 1995 menunjukkan bahwa memecah-mecah aktivitas fisik menjadi segmen-segmen kecil sekitar 10 menit itu cukup efektif," kata Barry Franklin, PhD, direktur rehabilitasi jantung di Beaumont Hospital di Royal Oak, MI.

Minum air
Anjuran: 8 gelas sehari
Cukup: Minum saat makan dan ketika haus

Air putih bukan satu-satunya cara untuk tetap terhidrasi. Minuman lain (termasuk teh dan kopi) dan makanan yang mengandung air (seperti sup, buah, dan sayuran) juga berperan. Bahkan, makanan berkontribusi sekitar 20 persen untuk asupan air harian. Perempuan akan mendapatkan jumlah cairan (sekitar 11 gelas sehari) dari minum saat makan, dari makanan, dan dari kebiasaan minum ketika haus. Perempuan yang aktif, atau kita yang hidup di daerah tropis, harus lebih menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.

Tidur
Anjuran: 8 jam tiap malam
Cukup: 7 jam saja

Bagi sebagian orang, kesibukan membuat tidur menjadi suatu kemewahan. Mengejar waktu 8 jam tiap malam saja susah sekali. Kekurangan tidur kerap dikaitkan dengan penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan obesitas. Menurut studi dari Case Western Reserve University, dari sekitar 68.000 perempuan usia paruh baya, mereka yang tidur 5 jam atau kurang, mengalami kecenderungan 32 persen menaikkan berat badannya, dan 15 persen menjadi obese, daripada mereka yang tidur rata-rata 7 jam.

"Tidur kurang dari 6 jam, meskipun hanya beberapa malam, sudah membuat kita kurang mampu membuat keputusan dan mengurangi kewaspadaan," tutur Susan Zafarlotfi, PhD, direktur Institute of Sleep/Wake Disorders Clinic di Hackensack University Medical Center, New Jersey.

Mencuci tangan
Anjuran: 15 - 20 detik sebelum membilas
Cukup: 10 detik, lalu bilas

University of North Carolina di Chapel Hill mendapati bahwa mencuci tangan dengan sabun selama 10 detik sudah cukup untuk mematikan lebih dari 90 persen mikroba penyebab infeksi. "Lamanya waktu sebenarnya tidak begitu penting ketimbang melakukannya secara teratur, khususnya setelah Anda menggunakan toilet, menyentuh seseorang yang sedang sakit, atau memegang daging mentah atau sayuran yang belum dicuci," ungkap Paul Lyons, MD, profesor tamu di Temple University School of Medicine. "Anda juga tidak perlu terlalu mengikuti teknik mencuci. Sabunan saja, lalu bilas yang bersih."

Anda juga tidak perlu memakai sabun antibakteri. Menurut penelitian, penggunaan sabun antibakteri yang berlebihan bisa menimbulkan bakteri yang kebal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar